Cara Menentukan Pemberian Tugas dan Deadline Dalam KBM Daring


JURNALGURU21 - Tulisan ini merupakan refleksi saya pribadi selama menjalani KBM daring 14 hari ke belakang. Untuk proses KBM daring, dalam hal pemberian dan penentuan tenggat pengumpulan tugas, disarankan guru tidak saklek memberikan deadline dengan jangka waktu yang sangat sempit.


Apalagi jika pemberian tugas tidak disertai pemberian materi penjelasan (pdf/video/ppt/dll) dari gurunya itu sendiri.

Beberapa pertimbangannya antara lain:

1. Pemberian materi terkait untuk siswa.

2. Pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan.
3. Ketersediaan jaringan internet di rumah siswa
4. Ketersediaan gawai

Keempat hal tersebut harus menjadi pertimbangan guru ketika akan memberikan tugas serta tenggat pengumpulannya. Menurut saya, guru tidak boleh seenaknya saja memberi tugas dan meminta dikumpulkan secepatnya.


Saya ingin bahas skema penentuan pertimbangan dalam memberikan tugas berdasarkan pada 4 acuan di atas, dan pembahasan ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi.


Pertama, pemberian materi terkait untuk siswa. Apakah siswa sudah diberikan materi tersebut?


BELUM. Maka, ya tidak boleh memberi tugas.



Oh ada, tugasnya merangkum materi. Tidak bisa. Merangkum materi itu sebenarnya tugas guru, bukan tugas siswa.

Siswa boleh saja merangkum materi, itupun jika sudah dijelaskan oleh guru. Bukan merangkum materi yang belum dijelaskan.

Jadi, gak dikasih tugas? Iya. Berikan dan jelaskan dulu materinya baru diberi tugas.

SUDAH. Silahkan memberi tugas untuk siswa.

Kedua, tingkat pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan.


- Verifikasi.

Tanyakan kepada siswa apakah mereka memahami tugas yg guru berikan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, terkadang redaksi tugas yang menurut kita sudah dianggap sederhana, ternyata masih suka ada siswa yang agak bingung atau keliru menerjemahkan.

- Yakinkan siswa bahwa mereka boleh bertanya jika masih bingung dengan tugasnya.

Tidak semua siswa berani bertanya pada guru jika mendapatkan kesulitan memahami tugas. Maka kita perlu jemput bola dan meyakinkan mereka bahwa it's okay, kalau siswa ingin bertanya dengan japri gurunya langsung. Bahkan kalau perlu secara anonim sekalian. Kenapa harus anonim? Karena, bahkan setelah kita yakinkan mereka untuk japri pun, beberapa siswa ada yang masih ragu/segan/takut untuk bertanya.


Guru jangan merasa aman, ketika tidak ada seorang pun siswa yang bertanya terkait tugas yang diberikan. Verifikasi.

Salah satu faktor siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru adalah ketidak pahaman mereka terhadap tugas yang diberikan.

Ketiga, ketersediaan jaringan internet.


Ini mutlak, daring artinya butuh koneksi internet. Tanpa koneksi internet, tidak akan berjalan baik.


Maka silahkan inventarisir, tanya kepada siswa siapa saja yang ada/tidak memiliki jaringan internet di rumahnya. Jika jawabannya tidak tersedia, jelas jangan memberi tugas daring. Siapkan tugas yang bisa siswa kerjakan secara luring (offline).


Dalam kasus saya, ada seorang siswa yang tidak mengumpulkan sama sekali, satu tugaspun. Setelah ditelusuri, siswa tersebut ternyata memang terkendala masalah koneksi internet. Akhirnya ya diberikan tugas offline.

Keempat, ketersediaan gawai. Guru jangan berasumsi bahwa jaman sekarang semua siswa pasti memiliki gawai/smartphone. Saya pernah beranggapan seperti itu, dan ternyata itu salah.


Maka, jika diketahui ada siswa yang tidak memiliki gawai, jangan diberikan tugas daring.



Dalam melakukan metode pemberian tugas daring, bagi saya pribadi, idealnya, keempat komponen acuan yang telah disebutkan harus ada semua.




*) Jangan lupa untuk memverifikasi pemahaman siswa terkait tugas yang diberikan.
**) Tugas daring bisa diberikan setelah memberikan penjelasan materi terlebih dahulu.



###


Sekarang bagaimana menentukan tenggat untuk pengumpulan tugas siswa. Sebenarnya tiap guru punya kewenangan masing-masing untuk penentuannya. Namun dalam pembahasan ini, saya hanya memaparkan hal-hal yang mungkin bisa membantu ibu/bapak guru.

Idealnya, guru mempertimbangkan 2 hal berikut:

1. Kompleksitas materi

2. Kompleksitas tugas

Bagi saya pribadi, saya cenderung memberikan tenggat yang relatif longgar untuk KBM daring ini.



Sebagai contoh, untuk masa darurat Covid-19 selama 14 hari ini, dari 3 tugas bahasa Inggris yang saya berikan kepada siswa, ada 1 tugas yang saya beri tenggat pengumpulannya hingga satu minggu, yaitu tugas membuat vlog 60 detik.

Dalam pengumpulan tugas daring, ada teknik yang bisa diterapkan yaitu "student-paced" atau berdasarkan pada kecepatan siswa mengerjakan tugas itu sendiri. Independensi. Sebenarnya dalam teknik ini tidak memerlukan tenggat, tetapi lebih kepada kesadaran siswa untuk mengumpulkan tugas jika yang bersangkutan sudah selesai.

Namun, pada prakteknya saya pikir ya sah-sah saja ketika teknik ini menerapkan deadline yang bertujuan untuk memicu dan menjaga kewaspadaan siswa bahwa ada tugas yang harus diselesaikan. Jujur saja, untuk beberapa siswa yang saya ajar, tingkat kesadaran dan kemandirian mereka dalam mengerjakan serta mengumpulkan tugas masih menjadi kendala. Sehingga menerapkan tenggat menjadi keharusan.


Student-paced ini lebih memberikan keleluasan kepada siswa dalam mengerjakan tugas sesuai kemampuannya. Baik kemampuan kognitifnya, afektifnya, keterampilannya, sampai teknis bagaimana cara dia mengumpulkan tugas yang diberikan.


Dalam menerapkan teknik student-paced ini, guru akan lebih santai karena kita akan didorong untuk memahami dan menyadari keberagaman kondisi siswa. Bahwa banyak faktor yang mempengaruhi penuntasan tugas yang diberikan. Guru tidak perlu lagi merasa tertekan hanya karena ada siswa yang tidak/belum mengumpulkan tugas.



Santailah. Jangan jadikan standar kita (guru) sebagai acuan bagi mereka (siswa). Justru kitalah yang harus sadar, bahwa sudah seharusnya siswa mengerjakan tugas sesuai dengan standarnya mereka.


###


Jadi intinya, pertimbangan dalam pemberian tugas dan penentuan deadline tugas daring yaitu:


Dalam hal pemberian tugas

1. Materi sudah diberikan/belum.
2. Siswa paham tugasnya atau tidak.
3. Ada jaringan internet atau tidak di rumah siswa.
4. Siswa punya gawai atau tidak.

Dalam hal penentuan tenggat

1. Tenggat diberikan lebih longgar.
2. Student-paced.

Selamat ber-KBM daring kembali bapak/ibu guru dan siswa sekalian!

Stay strong! :)

___
Ilustrasi: freepik.com

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Alhamdulillah terimakasih masukan nya.. Insya Allah ini sangat berguna untuk saya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan komentar.